Thursday, July 16, 2009

OBAT KIMIA sahabat atau MUSUH


Jumlah obat yang beredar di Indonesia ada sekitar 9.122 merek, sementara yang sudah terdaftar di Depkes RI ada sekitar 15911 merek. Selisihnya, ada yang belum beredar atau sudah tidak diproduksi lagi

Kemajuan dalam bidang industri farmasi telah melahirkan berbagai macam obat, untuk menunjang upaya pengobatan pasien oleh dokter. Banyaknya zat kimia yang dapat disebut obat, berkisar 8.000 buah dan obat jadi yang beredar di seluruh dunia, berjumlah beberapa ratus ribu buah.
Tidak mengherankan, bila informasi tentang obat dewasa ini semakin membanjir. Sehingga, penggunaannya yang tepat memerlukan tanggung jawab dokter, apotik, pasien, dan pihak industri farmasi.

Jumlah obat yang beredar di Indonesia ada sekitar 9.122 merek, sementara yang sudah terdaftar di Depkes RI ada sekitar 15911 merek. Selisihnya, ada yang belum beredar atau sudah tidak diproduksi lagi

Satu pengertian yang harus diingat selalu adalah, bahwa Obat itu artinya Racun, jadi dengan demikian kita harus senantiasa hati-hati memakainya. Fungsi obat dapat kita analogikan dengan pisau. Jika dosis yang dipakai tepat, maka efeknya adalah positif, dan jika dosis dan cara pemakaiannya salah, maka akibatnya tidak baik untuk kesehatan dan bisa muncul efek samping obat.

Obat modern, umumnya ditemukan melalui sintesis kimiawi atau ekstraksi (pengambilan inti sari), dari bahan-bahan alamiah semisal antibiotika, penisilin, diekstraksi dari jamur penisilum. Setelah suatu senyawa kimia yang diduga memiliki kegunaan dalam pengobatan ditemukan, maka senyawa itu akan diteliti lebih lanjut untuk dipelajari kemungkinannya menjadi obat.
Untuk menguji kemungkinan tersebut, akan diiakukan serangkaian pemeriksaan seperti :
-Pemeriksaan sifat
-Pemeriksaan sifat fisika

-Pemeriksaan efek farmakologi obat (pengaruh suatu obat pada tubuh kita dan pengaruh tubuh kita terhadap obat tersebut)

-Pengaruh calon obat tersebut pada hewan coba

Uji coba pada hewan ini, dikenal sebagai uji praklinik (pra = sebelum, klinik = pada pasien), yang meliputi beberapa tahap penelitian dan memakan waktu sekitar 1-2 tahun. Bila data hasil percobaan praklinik yang lengkap dari hewan coba telah diperoleh, barulah dilakukan percobaan pada manusia, yang dikenal sebagai uji klinik dan terdiri dari 4 fase. Dengan tujuan yang berbeda-beda pada setiap fase, seperti :

Fase Keterangan

-Pertama
Bertujuan meneliti keamanan suatu calon obat, pada manusia sehat.

-Kedua
Bertujuan meneliti efektivitas dan keamanan suatu calon obat, pada sejumlah kecil pasien

-Ketiga
Bertujuan meneliti efektivitas dan keamanan suatu obat pada pasien. Pasien yang terlibat dalam fase Ini jumlahnya Iebih banyak, tetapi telah terseleksi dengan baik.
-Keempat
Bertujuan meneliti keamanan suatu obat, setelah dipasarkan secara luas kepada masyarakat.

Total waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan suatu obat, berkisar antara 6-7 tahun dan memakan biaya kurang lebíh 300-400 juta US$. Meskipun, suatu zat kimia berhasil dikembangkan menjadi suatu obat yang aman, dan efektif untuk suatu penyakit.

Hal ini, tidak menjamin bahwa obat tersebut pasti laku dipasar, karena masih ada faktor "promosi" atau pemasaran. Distribusi dari obat tersebut, yang juga turut menentukan
apakah suatu obat akan laku atau tidak dipasar. Belum lagi, jika dalam waktu yang singkat sejak dipasarkan kemudian, muncul obat pesaing yang jauh lebih baik dari obat sebelumnya.

Jadi, suatu jenis obat harus melalui berbagai tahap penelitian, sebelum dapat digunakan dan dipasarkan secara luas. Dan setiap obat yang sudah dipasarkan juga, senantiasa dinilai kembali di lapangan bila ternyata menimbulkan masalah, atau bila ternyata risíkonya lebih besar daripada manfaatnya, maka obat tersebut akan ditarik kembali dari pasar. Inilah alasan-alasan kenapa obat pada umumnya mahal.

Selanjutnya adalah, dokter yang menentukan obat apa yang sesuai untuk setiap kasus. Setiap pasien berbeda satu dengan yang lain, sehingga mungkin untuk menangani suatu jenis penyakit yang sama, ternyata diperlukan obat yang berbeda untuk pasíen yang berbeda. Hal íni disebut, suatu pendekatan indívidual dan merupakan suatu cara pengobatan yang terbaík.

Sumber : Prescription for health. Pfizer. 1996 dan berbagai sumber
http://www.pfizerpeduli.com/article_detail.aspx?id=28


No comments:

Post a Comment